Sabtu, 10 September 2016

Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Saat ini versi terbaru dari sistem operasi Ubuntu adalah Ubuntu 16.04 dengan kode nama 'Xenial Xerus'. Ubuntu versi ini berlabel 'Long Term Service (LTS)' yang artinya akan mendapat dukungan hingga 5 tahun ke depan. Ubuntu 16.04 hadir dengan beberapa fitur baru yang tidak ada pada versi sebelumnya, meskipun juga ikut menimbulkan kontroversi bagi para pengguna AMD.

Bagi kamu yang sedang menggunakan sistem operasi lain (seperti Windows), kamu bisa mencoba Ubuntu melalui Live CD atau Live USB. Bukan hanya itu, kamu juga bisa menggunakan Ubuntu bersamaan dengan Windows (disebut juga 'Dual Boot OS'). Nantinya kamu hanya perlu memilih sistem operasi mana yang ingin digunakan saat baru menyalakan PC.

Pada tutorial ini, saya menggunakan Ubuntu 16.04 untuk 32-bit dan akan berjalan bersamaan dengan Windows 10. Meski begitu, kamu juga bisa melakukan tutorial ini pada Windows 7 atau 8.1. Pada tutorial ini juga saya memilih menggunakan flashdisk (USB) sebagai media install-nya.

Berikut adalah file-file yang dibutuhkan untuk tutorial ini :

- File ISO Ubuntu (Download)
- Flashdisk kosong dengan kapasitas minimal 4 GB
- Rufus (Download)
- EasyBCD (Download)

Berikut adalah tahapan melakukan dual boot Ubuntu 16.04 LTS dengan Windows 10 :

Tahap 1 : Membuat Partisi Baru Pada Harddisk

Buka Disk Management dengan mengetik diskmgmt.msc pada kolom pencarian.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Pilih partisi dengan kapasitas yang masih banyak, klik kanan lalu pilih Shrink Volume.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Masukkan kapasitas yang diinginkan untuk partisi baru tersebut lalu klik Shrink. Saya merekomendasikan kapasitas minimal sebesar 25 GB (25.600 MB), meskipun disini saya memasukkan kapasitas sebesar 50 GB.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Setelah selesai akan tampil sebuah partisi baru yang masih bertuliskan 'Unallocated'. Biarkan saja karena kita akan mengatur partisi tersebut nanti.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Tahap 2 : Membuat Bootable (Media Install) Ubuntu di Flashdisk

Masukkan flashdisk ke slotnya di PC lalu buka software Rufus. Setelah terbuka klik icon Disk (di sebelah tulisan 'FreeDOS'), lalu pilih file ISO Ubuntu yang sudah di download sebelumnya.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Setelah dipilih, biarkan saja semua pengaturan dalam keadaan default. Langsung saja klik Start untuk mulai proses.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Setelah proses selesai, kamu akan melihat flashdisk yang terisi data dari file ISO Ubuntu. Icon flashdisk pun juga ikut berubah yang menandakan flashdisk sudah menjadi bootable dan siap diinstall.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Tahap 3 : Masuk ke Boot Option Menu

Setelah partisi dan bootable Ubuntu siap, restart PC kamu (dengan flashdisk yang masih tertancap) lalu masuk ke Boot Option Menu. Cara masuk ke Boot Option Menu berbeda-beda untuk setiap PC, kamu bisa mencarinya sendiri di Google. Di Boot Option Menu pilih opsi flashdisk kamu.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Akan ada tampilan wizard awal dengan opsi 'Try Ubuntu' dan 'Install Ubuntu'. Karena partisi untuk Ubuntu yang sebelumnya kita buat belum diatur, maka disini kita pilih Try Ubuntu.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Inilah tampilan utama dari Ubuntu. Sebenarnya sampai disini kamu sudah bisa mencoba fitur-fitur yang ada di Ubuntu. Namun fitur yang bisa dicoba tentunya terbatas karena Ubuntu memang belum terinstall di PC.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Tahap 4 : Mengatur Partisi Ubuntu

Selanjutnya adalah mengatur partisi untuk Ubuntu. Klik icon Ubuntu (kiri atas) lalu ketik gparted pada pencarian untuk membuka GParted Partition Tool.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Setelah terbuka, pilih partisi 'Unallocated' yang sebelumnya telah dibuat lalu klik icon Create New Partition (kiri atas) (bisa juga dengan klik kanan lalu pilih New).
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Ubah Logical Partition menjadi Extended Partition. Beri nama 'Linux' pada label lalu klik Add.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Kini partisi Unallocated tersebut telah berubah menjadi 'Extended'. Dengan begitu kita bisa membuat 3 partisi Logical Partition sesuai kapasitas partisi tersebut. Lakukan cara yang sama seperti di atas untuk membuat 3 partisi baru.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Pada partisi pertama, isi kapasitas sebesar 1024 MB (1 GB) lalu beri nama 'Boot' pada label. Partisi ini akan digunakan untuk menyimpan file GRUB (boot).
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Pada partisi kedua, isi kapasitas sebesar 2x kapasitas RAM yang kamu gunakan. Karena disini saya memiliki kapasitas RAM sebesar 2048 MB (2 GB), maka saya akan mengisi kapasitas tersebut sebesar 4096 MB (4 GB). Ubah 'File System' dari ext4 menjadi linux-swap dan beri nama 'Swap' pada label. Partisi ini akan digunakan untuk membantu kinerja RAM utama.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Pada partisi ketiga, kamu hanya perlu memberi nama 'Root' pada label dan biarkan saja kapasitas terisi semuanya. Partisi ini akan digunakan untuk menyimpan file sistem sekaligus file-file lainnya. Kamu juga bisa memisahkannya dengan membuat satu partisi lagi dengan nama 'Home' dan isi kapasitas sesuai keinginan.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Inilah tampilan setelah kamu mengatur partisi untuk Ubuntu (tanpa partisi Home). Klik icon Apply (tanda ceklis) untuk mulai menyimpan pengaturan partisi tersebut.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Inilah tampilan terakhir setelah pengaturan partisi selesai. Perhatikan tulisan /dev/sda pada partisi yang ada di dalam partisi 'Extended' karena akan penting nantinya.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Tahap 5 : Install Ubuntu

Saya menyarankan kamu untuk mengaktifkan koneksi internet WiFi sebelum melakukan proses install. Dengan begitu proses install akan ikut mengunduh pembaruan sehingga Ubuntu lebih update nantinya. Setelah terhubung koneksi internet, klik Install Ubuntu 16.04 LTS untuk mulai proses install.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Pilih bahasa yang ingin digunakan untuk proses install lalu klik Continue.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Ceklis kedua opsi yang ada lalu klik Continue.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Pada 'Installation Type' pilih Something Else karena kita akan menempatkan Ubuntu pada partisi yang baru dibuat.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Fokuskan pada /dev/sda dari partisi yang sudah dibuat (dalam contoh ini yaitu sda5, sda6 dan sda7).
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Pada /dev/sda5 klik Change. Ubah 'Use as' menjadi ext4, ceklis Format the Partition dan ubah 'Mount Point' menjadi /boot.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Pada /dev/sda6, pastikan partisi ini merupakan partisi Swap.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Pada /dev/sda7 klik Change. Ubah 'Use as' menjadi ext4, ceklis Format the Partition dan ubah 'Mount Point' menjadi /.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Jika sebelumnya kamu membuat partisi untuk Home, kamu hanya perlu melakukan cara yang sama seperti di atas. Ubah 'Use as' menjadi ext4, ceklis Format the Partition dan ubah 'Mount Point' menjadi /home.

Ubah bagian 'Device for Boot Loader Installation' sesuai dengan partisi /boot (dalam contoh ini berarti /dev/sda5). Inilah tampilan terakhir setelah mengatur 'Installation Type'. Setelah semua benar klik Install Now.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Pilih zona waktu wilayah kamu lalu klik Continue.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Pilih jenis aturan keyboard lalu klik Continue.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Isi semua data yang tersedia lalu klik Continue.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Sekarang kamu hanya perlu menunggu proses install Ubuntu selesai. Setelah selesai, akan tampil dua opsi yaitu 'Continue Testing' dan 'Restart Now'. Pilih Restart Now karena masih ada satu tahap lagi yang harus dilakukan.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Tahap 6 : Membuat Bootloader Ubuntu

Saat restart kita akan langsung masuk ke Windows tanpa ada opsi untuk memilih sistem operasi yang ingin digunakan. Ini dikarenakan kita belum menambahkan 'bootloader' dari Ubuntu yang sudah kita install. Silahkan buka software EasyBCD untuk membuat bootloader Ubuntu.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Pilih Add New Entry dan pada bagian 'Operating Systems' pilih Linux/BSD. Beri nama 'Ubuntu 16.04 LTS' dan pilih Partition - Linux (1 GB) lalu klik Add Entry sekali saja.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Setelah itu, pilih Edit Boot Menu dan kamu akan melihat bootloader Ubuntu telah ditambahkan.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Kini kamu sudah bisa memilih sistem operasi yang ingin digunakan ketika PC dinyalakan. Untuk memastikannya, silahkan restart PC kamu dan kamu akan melihat tampilan berikut.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Selesai.
Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS Dengan Windows 10

Demikian tutorial cara dual boot Ubuntu 16.04 LTS dengan Windows 10. Jangan ragu untuk berkomentar jika mengalami kesulitan.

Sekian dan semoga bermanfaat.

Rabu, 24 Agustus 2016

(Glosarium) Istilah-Istilah Pada Sistem Operasi Ubuntu

(Glosarium) Istilah-Istilah Pada Sistem Operasi Ubuntu

Ubuntu dan distribusi Linux lainnya sering menggunakan istilah-istilah yang tidak lazim (tidak umum) dalam penggunaannya. Istilah-istilah tersebut seringkali membuat pengguna baru kesulitan dalam memahami informasi mengenai Ubuntu. Hal ini perlu dimaklumi karena sistem operasi Ubuntu dalam penggunaannya bisa dibilang sedikit 'advanced' dibanding Windows atau Mac OS.

Maka dari itu, di artikel pertama dari blog ini saya akan membahas istilah-istilah pada sistem operasi Ubuntu. Tidak semua istilah yang ada saya tulis pada artikel ini, namun setidaknya ini cukup untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai istilah-istilah yang ada di Ubuntu. Berikut adalah glosarium istilah-istilah pada sistem operasi Ubuntu :

APT (Advanced Packaging Tool)
Aplikasi berbasis command line yg digunakan untuk menangani berbagai fungsi, seperti download otomatis, resolusi dependensi, instalasi paket (file .deb) pada distro Debian dan turunannya.

Bash (Bourne Again Shell)
Bash merupakan shell standar (default) di Ubuntu dan kebanyakan distro Linux lainnya.

Bootloader
Software yang digunakan untuk menjalankan sebuah sistem operasi. Bootloader juga memungkinkan pengguna untuk memilih sistem operasi yang ingin digunakan jika terdapat lebih dari 1 sistem operasi dalam satu PC.

Canonical
Perusahaan yang didirikan Mark Shuttleworth untuk mengembangkan Ubuntu dan beberapa proyek software bebas lainnya.

CLI (Command Line Interface)
Antarmuka yang menggunakan baris perintah atau teks.

Codec (Code Decoder)
Sebuah software yang digunakan untuk encode (menulis) dan decode (membaca) data digital, terutama untuk stream audio dan video.

Command
Baris perintah yang digunakan untuk menjalankan sesuatu pada Ubuntu.

Deb
Format file yang digunakan sebagai sistem manajemen paket utama pada distro Debian beserta turunannya.

Debian
Distro Linux yang cukup populer dan banyak dijadikan dasar untuk membuat distro Linux lainnya. Ubuntu merupakan salah satu turunannya.

Dependency
Saling terkaitnya sebuah paket software atau program dengan paket lainnya agar paket software atau program tersebut dapat berjalan dengan benar.

Desktop Environment (DE)
Antarmuka grafis (GUI) yang didesain untuk mempermudah pengguna sebuah sistem operasi dalam mengakses dan menggunakan fitur-fitur yang ada. DE menyediakan antarmuka pengguna dan pengelolaan komputasi, termasuk penanganan file, manajemen jendela, meluncurkan aplikasi, dan manajemen tugas. Tiga DE Linux yang paling populer yaitu GNOME, KDE, dan Xfce.

Distro
Versi singkat dari kata 'Distribusi'.

Dpkg (Debian Package)
Inti dari sistem manajemen paket Debian dan juga alat baris perintah yang digunakan untuk menginstal dan menghapus paket Debian.

Dual Boot
Cara yang memungkinkan sebuah PC memiliki dua atau lebih sistem operasi dimana pengguna bisa memilihnya ketika baru menyalakan PC.

FOSS (Free Open Source Software)
Software yang diklasifikasikan sebagai software yang bebas dan sumbernya terbuka sehingga selain bisa digunakan secara gratis, juga bisa dimodifikasi dan didistribusikan kembali sesuai kebutuhan.

GNOME
Desktop Environment standar (default) dari Ubuntu.

GNU (GNU's Not Unix)
Proyek Richard Stallman untuk membuat sebuah sistem operasi bebas berdasarkan pada desain Unix. Meskipun GNU dan Linux tidak secara resmi menjalin kerjasama, namun banyak software yang digunakan dalam Linux berasal dari proyek GNU sehingga sering disebut juga sebagai GNU/Linux.

GPL (GNU General Public License)
Lisensi perangkat lunak bebas yang diciptakan oleh Richard Stallman dari Free Software Foundation. Ubuntu dan distribusi Linux lainnya berada di bawah lisensi GPL.

GRUB (Grand Unified Bootloader)
Bootloader standar (default) dari Ubuntu.

GTK+ (atau GIMP Toolkit)
Widget toolkit yang digunakan untuk mengembangkan Desktop Environment GNOME dan program berbasis GUI lainnya. GTK+ dan Qt adalah dua widget toolkit paling populer yang tersedia untuk X Window System.

GUI (Graphical User Interface)
Antarmuka yang menggunakan grafis sehingga mempermudah pengguna dalam mengakses dan menggunakan fitur-fitur yang ada pada sistem operasi. Dalam Linux, GUI dikembangkan dengan sejumlah software, termasuk X Window System, Window Manager, dan Desktop Environment.

KDE (K Desktop Environment)
Salah satu Desktop Environment populer untuk Linux. Salah satu turunan Ubuntu, yaitu Kubuntu menggunakan KDE sebagai standarnya.

Kernel
Komponen inti dari sistem operasi yang mengontrol seluruh PC, seperti manajemen memori, threading, input/output dan interaksi dengan hardware.

Launchpad
Website yang dikembangkan oleh Canonical untuk digunakan dalam pengembangan software, pelacakan bug, dan dukungan software.

LTS (Long Term Service)
Versi Ubuntu yang mendapat dukungan lebih lama dari versi biasa (sampai 5 tahun). Versi Ubuntu LTS akan dirilis setiap 2 tahun sekali berdasarkan tahun genap (12.04, 14.04, 16.04, dst). Versi Ubuntu LTS digunakan untuk pengguna yang enggan melakukan upgrade namun tetap ingin mendapatkan dukungan dari Ubuntu.

Nautilus
File manajer standar (default) dari Ubuntu dan GNOME.

Open Source
Software yang dirilis di bawah lisensi yang disetujui oleh Open Source Initiative. Software yang berada di bawah lisensi ini dapat secara bebas dimodifikasi dan didistribusikan kembali.

Package (Software Package)
Paket software yang dapat diinstal secara manual atau secara otomatis menggunakan sistem manajemen paket.

Package Management System
Sekelompok software yang menangani instalasi, upgrade, dan penghapusan paket software.

PPA (Personal Package Archives)
Penyedia repositori buatan pihak ketiga di Launchpad yang dapat digunakan untuk install dan upgrade paket yang tidak tersedia di repositori resmi Ubuntu.

Repository
Sumber untuk paket software yang bisa didapat secara resmi (dikelola oleh Ubuntu/Canonical) atau tidak resmi (dikelola pihak ketiga, seperti Medibuntu).

Root Directory
Di Linux, direktori Root ada dipaling atas dalam hirarki (susunan) file sistem. Direktori Root dinotasikan dengan tanda 'garis miring' ( / ).

Root User
Pengguna yang memiliki seluruh hak akses pada PC dalam semua mode. Root User mirip dengan Windows Administrator Account pada sistem operasi Windows.

Shell
Software yang menyediakan antarmuka pengguna. Istilah "shell" dapat merujuk baik ke antarmuka baris perintah (Command Line Interface) atau antarmuka pengguna grafis (Graphical User Interface). Dalam Ubuntu, pengguna dapat menggunakan GNOME sebagai shell grafis atau Bash melalui CLI atau Terminal.

Sudo (Superuser Do)
Menyediakan antarmuka yang aman untuk pengguna non-root untuk mengakses file, direktori, dan pengaturan sistem tanpa izin root asli.

Synaptic
Manajemen antarmuka paket grafis Ubuntu. Dalam Ubuntu, Synaptic digunakan untuk mencari, install, menghapus, dan upgrade paket software.

Terminal
Antarmuka pengguna berbasis baris perintah atau teks (CLI). Terminal merupakan bagian penting dalam penggunaan Ubuntu.

Ubiquity
Software installer Ubuntu yang digunakan untuk menginstall Ubuntu dari LiveCD atau LiveUSB.

Unity
Antarmuka shell grafis pada Desktop Environment GNOME yang dikembangkan Canonical untuk Ubuntu. Unity pertama kali digunakan pada Ubuntu versi 10.10 dan kini versi stabil dari Unity adalah Unity 7.4.

Widget Toolkit
Digunakan oleh programmer untuk menyederhanakan dan standarisasi penciptaan program GUI.

Window Manager
Software yang bekerja dengan X Window System untuk menyediakan manajemen jendela. Metacity adalah standar Window Manager dari GNOME dan KWin menyajikan fungsi ini untuk KDE.

X Window System
Menyediakan fondasi (dasar) untuk seluruh Desktop Environment yang dibangun di Ubuntu.

Untuk lebih lengkapnya mengenai istilah-istilah pada sistem operasi Ubuntu dapat mengunjungi https://help.ubuntu.com/community/Glossary.

Bantu saya untuk revisi atau menambahkan glosarium ini pada kolom komentar di bawah.

Sekian dan semoga bermanfaat.